Laman

Selasa, 16 Oktober 2012

Analitika Halaman 151

ANALITIKA
DI FATUULAN, GENERASI MUDA DAN TUA BERJARAK, KEMUDIAN BERSAMA.
Membicarakan pemuda seperti memacak diri dari depan kaca karena bagi kelompok yang lebih muda, kegiatan ini biasanya menggugah mereka untuk melakukan sesuatu yang lebih baik di waktu. Sebaliknya, bagi anggota masyarakat yang berusia tua, hal ini seperti mengkilas balik hidup mereka dan membandingkannya dengan yang sekarang. Hal itulah yang terjadi di Desa Fatuulan, 12 Agustus 2005 yang lalu, ketika sebanyak 164 anggota masyarakat berkumpul dan memperingati Hari Pemuda Sedunia.
Di desa yang terletak di Kecamatan Kie ini, CWS Indonesia . Dalam pertemuan itu, dibentuk kelompok masing-masing yang mendiskusikan masalah-masalah kepemudaan yang terjadi di desa Fatuulan, apa penyebabnya, dan bagaimana pemecahannya. Menarik sekali memperhatikan jawaban-jawaban yang terlontar, apalagi karena mereka yang berdiskusi, berasal dari generasi-generasi yang berbeda. Hal yang menjadi masalah bagimkelompok generasi muda ternyata berebeda jika dilihat dari kaca mata tokoh adat, tokoh agama, dan pemerintah.
Minuman keras misalnya, menempati prioritas peratama yang dianggap pemuda sebagai masalah, sedangkan bagi kelompok pemerintah dan tokoh agama masalah utama dalam masyarakat adalah masalah hamil di luar nikah. Mereka malah tidak melihat minum minuman keras sebagai masalah. Jadi, memeang harus diakui, hal ini menunjukkan bahwa ada jurang yang cukup besar antara generasi muda dan tua.
Perbedaan pandangan antar generai jugalah yang terlihat ketika mereka mendiskusikan masalah hamil di luar nikah. Pemuda melihat masalah itu sebagai kurangnya perhatian dari orang tua atas pasangan yang dipilihnya. Sementara, kelompok yang lebih tua memandang bahwa masalah itu disebabkan oleh pemuda itu sendiri yang terlalu bebas bergaul, atau penipuan dari laki-laki yang meniru perempuan yang diincarnya. Lagi-lagi, tampak perbedaan sudut pandang antara dua generasi ini. Demikian juga dari sisi solusi. Pemuda mengharapkan adanya komunikasi yang lancar dari orang tua untuk memecahkan masalah ini. Generasi tua umumnya mengambil jalan “Pembinaan” sebagai penyelesaiannya .
Nah, kasus diatas hanya secuil dari segudang fakta yang menggambarkan jarak antara pemuda dan generasi sebelumnya. Masih ada lagi hal lain, seperti pemuda merasa selama ini tidak dilibatkan dalam rapat-rapat desa. Hal ini kemudian ditanggapi positif oleh kelompok pemerintah dengan mengajak para pemuda untuk membentuk badan pengurus pemuda tingkat desa, sehingga aspirasi mereka  tertampung.
Akhirnya, aktivitas yang berlangsung dengan kritis selama 6 jamdan diikuti 74orang pemuda serta 90 orang generasi tua ini, ditutup dengan berdansa poloneis. Dansa poleneis merupakan tarian rakyat timur, sebagai tanda kebersamaan antar dua generasi, bukan untuk berjarak.
Pertanyaan :
1.   Apa yang menjadi penyebab perbedaan cara pandang antara kelompok generasi tua dan kelompok generasi muda?
Menurut pendapat saya Jadi generasi tua mempunyai cara pandang yang luas dan memperkuat tradisi dan juga mempunyai pemikiran yang pandang sehingga tidak menimbulkan hal-hal yang negatif. Sedangkan generasi muda mempunyai pemikiran yang sempit dan cenderung mengikuti zaman yang semakin maju berdampak buruk terhadap lingkungannya.
2.   Bagaimana pola hubungan keduanya?
Menurut saya pola hubungan yang terjadi antara keduanya bisa menimbulkan prasangka,permasalahan, yang akhirnya mengakibatkan kebersamaan.
3.   Apa solusi terbaik agar kedua kelompok dapat hidup dinamis dan harmonis?
Sebaiknya kelompok generasi tua agar memberi sedikit toleransi terhadap generasi muda, boleh mempertahankan budayannya tapi juga harus mau juga untuk menerima pengaruh dari budaya luar agar sedikit mengtahui tentang perkembangan zaman. generasi muda juga jangan terlalu berpandangan secara bebas terhadap segala sesuatu yang diinginkan dan mengikuti norma yang ada, sebab kalau terlalu mengikuti perkembangan yang bebas bisa menyebabkan sesuatu yang negatif.

Aktivitas Halaman 151

1. carilah bahan sebanyak mungkin tentang kelompok mayoritas dan minoritas! Apakah kedua kelompok itu juga termasuk kelompok sosial? Bagaimana hubungan antara keduanya?

Mayoritas adalah jumlah orang terbanyak yg memperlihatkan ciri tertentu menurut suatu patokan dibandingkan...

Minoritas adalah kelompok sosial yang tak menyusun mayoritas populasi total dari voting dominan secara politis dari suatu kelompok masyarakat tertentu.

Minoritas dapat pula merujuk ke kelompok bawahan maupun marginal. Minoritas sosiologis tak perlu bersifat numerik sebab dapat mencakup kelompok yang di bawah normal dengan memandang pada kelompok dominan dalam hal status sosial, pendidikan, pekerjaan, kekayaan, dan kekuasaan politik.
Istilah "kelompok minoritas" sering diterapkan bersama dengan wacana hak asasi manusia dan hak kolektif yang mengemuka di abad ke-20.

Kedua kelompok tersebut masuk kedalam bagian kelompok sosial karena terciptanya mayoritas dan minoritas adalah dengan cara beberapa orang menjadi kelompok, kelompok yang jumlahnya lebih banyak adalah kelompok mayoritas dan kelompok yang lebih sedikit adalah kelompok minoritas.

Hubungan antara keduanya adalah saling bertolak belakang karna mayoritas lebih mungasai dan kelompok minoritas cendrung sedekit dan tidak pernah menjadi pemimpin dalam suatu kelompok. contohnya agama islam menjadi mayoritas agama di indonesia.

2. Amatilah masyarakat anda. bagaimana pola hubungan antarkelompok sosialnya? buatlah analisisnya dalam bentuk tulisan! anda bisa mengirimkan tulisan anda ke majalah sekolah atau ke surat kabar
setelah diamati  ternyata pola hubungan yang terjadi dimasyarakat sekitar, diketahui pola hubungan masyarakatnya memiliki pola hubungan in-group karena masyarakat lingkungan sekitar memiliki perbedaan yang signifikan dengan kelompok masyarakat yang lainnya.